Website Resmi SMP MARIA IMMACULATA MARSUDIRINI

 

 

Yayasan Marsudirini Perwakilan Yogyakarta mengadakan kegiatan untuk merayakan Pesta Pelindung Santo Fransiskus Asisi, yang jatuh setiap tahun pada tanggal 4 Oktober di Gereja Katolik. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Oktober 2024, di SMA Santa Maria Yogyakarta, dengan melibatkan siswa-siswi serta guru dari jenjang TK hingga SMA. Expo Marsudirini kali ini tidak hanya dihadiri oleh guru dan siswa, tetapi juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan, Bapak Budi Santosa Asrori, S.E., M.Si., yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Selain itu, penanggung jawab Yayasan Marsudirini Perwakilan Yogyakarta, Sr. Maria Paulia OSF, juga ikut serta dalam acara ini. Pada kesempatan tersebut, tim jurnalistik dari SMP Maria Immaculata akan melakukan wawancara terkait rangkaian kegiatan yang diadakan.

 

Menurut Narayana Narendra Hutama, Ketua OSIS SMP Maria Immaculata, Expo Marsudirini adalah sebuah kegiatan untuk mengenang jasa para santo dan santa. Nara menyatakan bahwa acara ini lebih terfokus pada perayaan hari Santo Fransiskus Asisi. “Expo Marsudirini merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memeriahkan hari pelindung Kongregasi OSF,” ujar Bapak Budi. Ia juga berpendapat bahwa expo kali ini menjadi sarana untuk menunjukkan kreativitas dan bakat siswa.

 

Berbagai acara yang mendukung pengembangan diri di Expo Marsudirini antara lain tari, pencak silat, storytelling, dan lain sebagainya. Selain itu, seorang siswi SMA Santa Maria mengungkapkan bahwa terdapat banyak lomba yang memungkinkan siswa-siswi untuk semakin mengembangkan bakat mereka. Lomba-lomba yang diadakan selama Expo Marsudirini mencakup e-sport mobile legends untuk tingkat SD dan SMP, lomba solo vokal untuk tingkat SMP, serta K-Pop dance untuk tingkat SMP.

 

“Sebagian besar, kita tidak mengambil banyak tugas, karena lomba yang sudah dilaksanakan di SMA kemarin,” ucap salah satu siswi SMA Santa Maria. “Namun, siswa SMA Santa Maria tetap berpartisipasi memeriahkan acara ini.” Sebagian besar narasumber yang diwawancarai adalah penonton dalam kegiatan Expo Marsudirini, tetapi tidak semuanya hanya berperan sebagai penonton. Beberapa narasumber juga memiliki tugas masing-masing dalam kegiatan Expo Marsudirini, seperti Ibu Marini Br. Sitepu, S.Pd., Pembina OSIS SMP Maria Immaculata, yang bertugas di bagian seksi acara mulai dari TK hingga SMA pada hari ini. Selain itu, Ibu Rini juga bertugas sebagai seksi acara untuk tingkat SMP pada hari sebelumnya. Beberapa pengurus kegiatan Expo Marsudirini lainnya juga bertugas membantu guru, penonton, dan peserta selama acara berlangsung.

 

Seperti pendapat yang bisa beragam, setiap orang tentu merasakan emosi yang berbeda dalam suatu kegiatan. Dalam acara hari ini, Bapak Budi merasa sangat bahagia karena bisa bertemu dengan banyak orang. Menurutnya, bertemu dengan banyak orang dapat membawa berkah bagi diri sendiri dan orang lain.Sr. Maria Paulia OSF juga merasa luar biasa karena semua orang bisa hadir dalam kegiatan Expo Marsudirini. Selain itu, ia bersyukur karena acara ini dapat terlaksana dengan lancar, sehingga semua peserta bisa bergembira. Menurutnya, kegiatan ini menjadi sarana untuk saling mendukung dan belajar bersama.

 

Setelah berbicara dengan suster, kami juga menanyakan pendapat salah satu siswi SMA Santa Maria. “Rasanya senang, karena aku dan teman-teman sibuk dengan berbagai aktivitas; ada yang membantu para guru, ada juga yang ikut tampil,” ujarnya. Terakhir, Pembina OSIS SMA Santa Maria menyampaikan kesannya, “Sebenarnya saya merasa lelah akibat aktivitas lomba-lomba kemarin yang cukup meriah.” Namun, ia merasa bahwa Expo Marsudirini menjadi sarana baginya untuk menyegarkan diri. Saat acara berlangsung, ia kembali merasa segar berkat hiburan-hiburan yang ditampilkan.

 

Ternyata, kegiatan Expo Marsudirini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita. Menurut Sr. Maria Paulia OSF, kita bisa menambah pengetahuan dan keterampilan, terutama keterampilan yang berkaitan dengan bakat yang dikenal pada masa lampau seperti pantomim dan tari tradisional. Selain itu, kita juga bisa ikut melihat dan mendukung penampilan dalam kegiatan hari ini. “Menurut saya, manfaat yang bisa kita peroleh adalah kita bisa mendapatkan banyak teman, khususnya dari TK, SD, SMP, dan SMA. Selain memperluas lingkup pertemanan, kita juga tidak hanya memiliki teman dari sekolah asal kita,” ujar Nara, Ketua OSIS SMP Maria Immaculata. Ibu Rini, guru pembina OSIS SMP, juga menyebutkan beberapa manfaat yang ia temukan. Baginya pribadi, ia mendapatkan kesempatan untuk memberikan diri dengan segala kemampuan, baik kelebihan maupun kekurangannya, dalam mengambil bagian di kegiatan ini sehingga dapat berjalan sukses. Sedangkan bagi yayasan, manfaatnya adalah melalui kegiatan ini, Yayasan Marsudirini semakin dikenal oleh banyak orang sehingga jumlah siswa pada tahun ajaran baru semakin bertambah. Manfaat yang dirasakan oleh siswi SMA Santa Maria, khususnya bagi para pelajar, adalah adanya wadah untuk berkembang. “Misalnya, kalau kita biasanya pemalu, kegiatan seperti expo ini cukup bermanfaat agar kita bisa semakin berkembang,” ujarnya.

 

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, sebaiknya kita menyediakan ruang untuk saran dan pesan demi meningkatkan kualitas kegiatan berikutnya. Berikut ini adalah beberapa pesan yang kami dapatkan dari para narasumber. Menurut Ketua OSIS SMP Maria Immaculata, ia merasa bahwa jumlah pengunjung masih kurang banyak. Hal ini disebabkan sebelumnya ada banyak kegiatan lomba, sehingga beberapa teman merasa lelah dan tidak mengikuti acara. Pesan dari Ibu Rini untuk expo berikutnya adalah agar lebih banyak peserta dari KB, TK, SD, dan SMP sehingga acara semakin meriah dan berita mengenai kegiatan tersebut dapat tersebar luas di masyarakat. Selanjutnya, harapan dari Sr. Maria Paulia OSF adalah agar Expo Marsudirini dapat kembali dilaksanakan pada tahun berikutnya dengan pengembangan kegiatan dan penampilan yang lebih baik. “Untuk expo selanjutnya, semoga kegiatan lebih seru dan dapat menyediakan lebih banyak tenda karena saya merasa kepanasan dalam cuaca expo tersebut,” ujarnya. “Semoga kegiatan selanjutnya lebih meriah dan menantang,” kata para siswi SMA Santa Maria.

(Citra, Lai-lai, Lina (9A), Bie-bie, Christine, Karyen, Lani (9B))

Share this